Powered By Blogger

Rabu, 05 Mei 2010

Panorama Bunar

Berjalan ku mendaki
Menelusuri jejak-jejak kaki
yang dulu pernah aku lewati
Alang-alang liar yang tumbuh disana-sini
lautan rumput, menebar setinggi mata kaki

Kilau cahaya terpancar dari titik air diatas pucuk-pucuk teh
kusaksikan ppit terbang terpelanting-pelanting
mencari, memunguti, sisa-sisa daun kering

Sebaris angin menyapu awan mendung diatas sana
namun, sepoi semilirnya merasuk ketulang sum-sumku
Derasnya air terjun kini telah nampak dikelopak mataku
Batu-batu hitam besar, berbaris memenjarakan pinggiran air yang mengalir dari hulu kehilir
demikianlah panorama BUNAR

Minggu, 02 Mei 2010

Sepolos dau hijau, ku warnai corak pelangi
tawa, canda, gurau, dan peri
kepergianmu, menyayat, menoreh, bahkan mengiris hatiku
pahit dan getirnya hidup ini
kepergian untuk selamanya
menutup mata, menghadap sang kuasa

aku tetap teegar
tidak mencari arti hidup
tapi aku memaknai arti kehidupan
lewat cinta dan keyakinan
merajut asa yang kupendam, kusseret langkah kakiku tuk jadi satu pemenang
melangkah dengan pasti
optimispun selalu di hati

kematian bukanlah akhir cerita
tidak pula mematikan semangat